handal dan berwibawa dengan Yoga Bala Ghanta

http://4.bp.blogspot.com/-TDSGihH2ehs/UvOyNJRqMoI/AAAAAAAAAAc/tVKH64_s2TM/s1600/2.gif
Bookmark and Share

Setiap manusia memiliki potensi kekuatan yang sangat tak terbatas. Kita sering tidak memahami dan menyadri bahwa sesungguhnya ada sebuah energi suci Tuhan yang mengalir secara terus menerus di dalam diri. Energi ini mengalir diakibatkan oleh adanya proses penciptaan (krya sakti) Tuhan didalam menciptakan manusia dan seluruh alam ini. Didalam proses penciptaannya energi suci Tuhan yang universal tersebut terobjektifkan menjadi 25 unsur/sifat (guna) membentuk manusia dan energi itu mengalir secara terus menerus dari yang paling halus sampai yang paling kasar (riil), begitu sebaliknya.


Adapun  oleh 25 sifat/unsur yang membangun manusia diantaranya :

Pretiwi (unsur padat), Apah (Unsur Cair), Teja (Unsur Panas), Bayu (Unsur Angin), Akasa (Ether), Rupa, Bau, Suara, Mata, Telinga, Hidung, Lidah, Kulit, Mulut, Tangan, Kaki, Pembuangan (Dubur), Kemaluan, Tenang, Aktif, Berat (Malas), Purusa Gunacitta (sifat dualisme).

Guna yang ada didalam diri, akibat kriya saktinya Tuhan, karena terpengaruh oleh maya, menyebabkannya keluar dari sifat aslinya. Hal inilah yang menyebabkan manusia terbelenggu oleh ikatan duniawi dan jatuh pada jurang kesengsaraan. Dengan Kriya Sakti–Nya, energy Tuhan itu secara terus menerus mengalir pada ciptaannya. Dari energy yang paling halus sampai yang paling kasar, begitu sebaliknya, namun kita tidak pernah menyadarinya.

Yoga Bala Ghanta adalah sebuah cara dan metode olah spiritual untuk dapat memaksimalkan potensi spiritual di dalam diri sehingga dapat dipergunakan untuk menjaga serta mengatasi berbagai masalah tentang kesehatan baik fisik maupun mental. Dengan latihan yang tekun di bawah bimbingan dari seorang Guru Ghanta Yoga / pembimbing, maka semua guna itu akan menjadi sumber potensi mukjisat, kharismatik, kekuasaan, penyembuhan dan sejenisnya, yang di Bali hal itu disebut dengan TAKSU.

Apakah Energi Taksu itu?

Energi Taksu adalah sebuah energi kekuatan (sakti) Tuhan yang ada didalam diri yang menyebabkan manusia memiliki berbagai macam potensi kemampuan spiritual seperti mukzisat, kekuatan (sakti), penyembuh, kharismatik, usaha/bisnis, dan sebagainya. Disadari atau tidak, sesungguhnya semua manusia mempunyai berbagai macam potensi energi Taksu ini, apapun bentuk dan namanya.

Ajarannya bersifat realistis  dalam melihat serta menyikapi hidup dan kehidupan, simpel serta mudah untuk dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat.

Didalam prakteknya, semua unsur/sifat (guna) didalam diri yang menyebabkan terbelenggunya manusia dalam kesengsaraan itulah yang digarap. Intinya, guna itu dipahami, diaktifkan dan disucikan, difungsikan, dikendalikan serta disatukan pada sumbernya.

Dengan aktifnya semua guna didalam diri dan disucikan, secara bertahap akan kembali ke sifat aslinya (sifat Tuhan) sehingga guna itu mempunyai potensi mukzisat (siddhi), kekuatan (sakti). Inilah yang disebut dengan potensi Taksu didalam diri.

Ada berbagai macam Taksu didalam diri dan semua orang memilikinya. Hanya saja penonjolannya yang berbeda karena faktor kelahiran. Apabila guna itu sudah mempunyai potensi Taksu, inilah yang difungsikan untuk menjalani hidup sesuai dengan fungsi dan pekerjaan, sehingga menjadi lebih maksimal. Dengan Taksu yang ada pada diri akan menjadikan manusia mempunyai mukzisat (siddhi), kekuatan (sakti) dalam menjalankan fungsi dan pekerjaannya, yang tidak bisa dijelaskan dan diluar jangkauan pikiran. Ini pula yang akan mengantarkan manusia dapat meraih kesuksesan dalam hidup khususnya dalam bidang usaha/bisnis serta kesehatan fisik dan mental yang prima.

Untuk dapat membangkitkan dan mengaktifkan energi tersebut melalui sebuah proses inisiasi yang dilakukan oleh pembimbing dan yang sudah dianggap mampu serta mendapatkan wewenang. Bagi praktisi yang menekuni harus selalu mengikuti arahan dan petunjuk pembimbing serta aturan yang ditetapkan.

Tahapan Tahapan di dalam Yoga Bala Ghanta

Untuk memudahkan di dalam pencapaian dan sebagai sarana untuk mengevaluasi tingkat kemampuan serta keberhasilan peserta, ada beberapa tahapan/level yang harus di ikuti, antara lain :

Level I
adalah energi yang mampu mengaktifkan dan memfungsikan segala potensi spritual di dalam, yang menyebabkan  diri menjadi berani di dalam menegakkan dan membela kebenaran, menghilangkan segala bentuk penyakit di dalam tubuhku serta selalu digjaya di dalam menghadapi musuh, begitu juga halnya dengan orang yang bermaksud mencelakai diri,  semuanya  menjadi tunduk dan hormat. Segala bentuk senjata tidak dapat melukai  dan rontok sebelum menyentuh tubuh.
menghilangkan segala bentuk penyakit baik fisik maupun mental, medis atau non medis, dan menjaga diri.
membangkitkan dan memancarkan segala potensi spiritual dalam diri, yang menyebabkan  menjadi sakti digjaya di dalam menegakkan kebenaran, ditakuti dan mampu menundukkan serta menghancurkan  musuh baik sekala maupun niskala, menyebabkan tubuh menjadi teguh tidak terlukai oleh senjata apapun, dan rontok sebelum menyentuh tubuh.

LEVEL II
kulit seperti baja dan segala bentuk senjata tidak dapat melukai tubuh, serta setiap orang yang bermaksud jahat tidak dapat mencelakai.
kulit bagaikan baja, tidak dapat di lukai dan disentuh oleh berbagai jenis senjata dari orang orang yang ingin mencelakai.
energi penguasa kemarahan di dalam diri,
redakan kemarahan musuh, sehingga menjadi tunduk dan patuh.
jika kemarahan keluar untuk sebuah kebenaran, tidak ada  yang berani, diam tidak berkutik, takut dan tunduk

LEVEL III
tubuh ringan bagaikan kapas
Jika ada  yang ingin mencelakai, menjadi dan musuh menjadi tunduk.
berbagai jenis senjata, menjadi  tidak dapat menembus tubuh dan terpental sebelum menyentuh tubuh.
penguasa keberanian.
keberanian musuh menjadi hilang dan tidak berani

LEVEL IV
menjauhkan dan menjaga dari segala mara bahaya yang ingin mencelakai diri, baik riil maupun spiritual.
Hilangkan segala jenis penyakit yang ada pada diri.
Jadikanlah diri digjaya dan selalu berhasil di dalam menghadapi musuh untuk menegakkan kebenaran.
Aktifkan keberanian di dalam diri,
menyebabkan keberanian dan kemarahan musuh menjadi sirna dan akhirnya tunduk, takluk serta takut.
tubuh menjadi teguh, tidak dapat dilukai oleh berbagai jenis senjata.
tubuh ini menjadi ringan bagaikan kapas dan semua menjadi terpental sebelum menyentuh tubuh.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar