Kurangnya Persiapan Olahraga Bisa Menyebabkan Cedera

http://4.bp.blogspot.com/-TDSGihH2ehs/UvOyNJRqMoI/AAAAAAAAAAc/tVKH64_s2TM/s1600/2.gif
Bookmark and Share
Cedera mungkin saja dapat terjadi jika persiapan yang dilakukan sebelum olahraga masih kurang. Cedera yang dialami bisa dalam kondisi berat, patah tulang, otot robek, sampai kefatalan. Padahal, dengan melakukan pemanasan serta peregangan dapat membantu menghindari cedera.

Hal itu diutarakan oleh Hario Tilarso sebagai dokter spesialis kesehatan olahraga, di Banten, pada Sabtu (26/5). Hario menjelaskan, banyak dari masyarakat yang tidak mengetahui persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai olahraga dan bagaimana yang harus dilakukan dalam olahraga supaya terhindar dari cedera.

Sering sekali masyarakat mengabaikan pemanasan dan peregangan sebelum olahraga. Melakukan pemanasan dan peregangan sebelum olahraga sekitar 5 menit sampai 10 menit dapat membantu mempersiapkan otak untuk melakukan aktivitas yang berat.

Hario mengatakan, jika seseorang berolahraga dengan tidak tepat maka dapat mengalami beberapa cedera, seperti robeknya jaringan ikat atau ligament, lebam akibat benturan, urat putus, tulang bergeser dan patah tulang.

Jaga denyut jantung

Disarankan dalam melakukan olahraga jangan terlalu kelelahan. Acuan untuk mengetahui mengalami kelelahan atau tidak adalah dengan menghitung denyut nadi. “Denyut jantung kita selama berolahraga tidak boleh lebih dari 70-80 persen dari denyut nadi maksimal. Adapun denyut nadi maksimal dihitung dengan rumus 220 dikurangi usia kita. Kalau lebih dari itu, kita bisa pingsan,” ujar Hario.

Untuk mereka yang mengalami gangguan kesehatan, stroke atau serangan jantung dapat terjadi jika mengalami denyut jantung berlebih.

Kebanyakan pasien yang datang berobat ke klinik olahraga datang dari masyarakat umum, bukan dari atlet yang mempunyai tingkat olahraga yang tinggi, kata Sapto Adji.

Menurut Sapto Adji, “Bagian tubuh yang cedera mayoritas bagian tubuh bawah, seperti lutut dan engkel. Banyak pasien yang cedera akibat bermain futsal. Kebanyakan cedera memang terjadi pada olahraga permainan.”

Penanganan cedera

Bedah invasive minimum dilakukan untuk menangani cedera olahraga yang diakibatkan terputusnya jaringan ikat lutut yang sering dialami oleh pemain sepakbola. “Sumber daya dokter dan fasilitas medis untuk tindakan ini di Indonesia sudah cukup baik,” ujarnya.

Mahalnya biaya operasi disebabkan karena tidak adanya subsidi yang diberikan oleh pemerintah terkait dengan pengadaan peralatan. Terapkanlah prinsip RICE untuk menangani cedera secara dini, prinsip RICE yaitu mengistirahatkan beberapa bagian yang mengalami cedera, gunakanlah es untuk mengompres, gunakanlah perban elastis untuk membebat, dan bagian yang mengalami lukda ditempatkan pada tempat yang lebih tinggi dari tubuh.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar