Epilepsi merupakan istilah yang sering dipakai dalam menggambarkan kejang berulang. Gangguan yang terjadi tergantung dari jenis dan tingkat keparahannya,kejang bisa saja terjadi secara berluang sepanjang hari atau setiap bulannya terjadi secara sporadis. Kondisi ini terjadi karena otak mengalami ledakan kuat impuls listrik. Akibatnya, aliran normal muatan listrik yang melewati sel-sel saraf otak yang berfungsi mengontrol tubuh akan mengalami gangguan. Kejang adalah gejala yang mendasari kondisi tersebut. Tapi, ada beberapa kasus epilepsi yang terjadi pada anak tidak dapat diketahui penyebabnya secara pasti.
Berikut penyebab epilepsi pada anak:
Serangan Demam
Banyak anak yang usianya sekitar 3 bulan sampai 4 bulan sering mengalami demam yang disertai kejang. Menurut Neurology Health Place, anak-anak yang mengalami kondisi ini, sekitar 10%-15% memunyai risiko yang lebih besar untuk mengembangkan epilepsi di kemudian hari. Demam disertai kejang yang biasanya terjadi pada anak dapat berpengaruh sekitar 3% pada anak-anak yang usianya di bawah 5 tahun. Kejang yang terjadi memang cukup menakutkan, tapi kejang yang terjadi berlangsung tidak lama dan kejang ini tidak menyebabkan efek negatif jangka panjang untuk anak-anak.
Vaksinasi
Kejang yang terjadi setelah seorang anak diberi vaksinasi adalah salah satu gangguan yang disebabkan adanya demam. Menurut Neurology Health Place, bahwa pemicu epilepsi dimungkinkan dari vaksinasi DTP. Para peneliti menyimpulkan bahwa, anak-anak yang mengikuti vaksinasi lebih cenderung mengalami epilepsi, vaksinasi telah mengungkapkan penyebab epilepsi.
Infeksi Virus
Menurut ahli kesehatan, Neurology Health Place ,hasil studi di tahun 2001 dengan melibatkan 22 anak yang terkena kecang-kecang dengan teratur, memperoleh hasil bahwa kebanyakan anak-anak menderita virus. Virus yang umum dialami oleh anak adalah herpesvirus6, ini dihubungkan dengan kejang terparah yang dialami anak-anak. Penyebab dari kondisi ini adalah virus roseola infantum. Walaupun ini tidak berbahaya, tapi kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba yang menimbulkan demam tinggi serta ruam kulit.
Hydrocephalus
Hydrocephalus adalah kondisi yang paling sering terjadi bayi atau bayi yang baru lahir, ini disebabkan oleh akumulasi cairan pada otak. Kelebihan cairan ini akan mengakibatkan pembengkakan pada otak dan jaringan yang terdapat pada otak dapat mengalami kerusakan. Kondisi ini dapat diatasi dengan shunt. Sebuah shunt yang dimasukkan ke dalam otak akan membantu mengalirkan cairan ke bagian tubuh yang lain, ini sangat efektif untuk mengurangi pembengkakan yang terjadi di otak. Penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk menguatkan pernyataan tersebut.
Lakukanlah konsultasi dengan ahli kesehatan atau dokter jika Anda mengalami kesulitan untuk mendeteksi gejala dari epilepsi. Deteksi sedini mungkin sangat membantu dalam menangani penyakit ini.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar