
Hal ini dikatakan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia, Nafsiah Mboy. “Penyakit ini kemudian sangat berpotensi tertular kepada ibu rumah tangga yang tidak mengerti apa-apa,” ujar Nafsiah Mboy, di Jakarta, Senin (21/5/2012).
Perilaku seksual tidak sehat tersebut menurut Nafsiah disebabkan karena pembangunan yang bersifat maskulin atau kelelaki-lelakian.
“Hampir di setiap daerah pembangunan baik berupa perkebunan kelapa sawit atau pertambangan di mana terdapat banyak laki-laki, akan terdapat perempuan-perempuan yang melayani kebutuhan seksual pria tersebut,” kata dia.
Nafsiah mengungkapkan bahwa jika dulu penularan HIV/AIDS lebih banyak disebabkan karena penggunaan narkotika dan obat terlarang, maka sekarang penyebab dominan adalah perilaku seksual.
Dengan demikian menurut Nafsiah, enam juta laki-laki tersebut kemudian berpotensi menularkan penyakit HIV/AIDS kepada istri-istri yang sebenarnya berperlaku seksual sehat.
“Hal tersebut juga menambah peluang menurunnya HIV/AIDS ke anak-anak mereka,” pungkasnya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar